Pengertian Anti epilepsi dan Jenis-jenis epilepsi
Rabu, 26 Agustus 2015
Edit
Rabu, 26 Agustus 2015
Konten [Tampil]
ANTI EPILEPSI
Pengertian
Epilepsi dari bahasa Yunani berarti kejang atau di Indonesia lebih dikenal dengan penyakit ayan, adalah gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala biasanya disertai perubahan kesadaran. Penyebab epilepsi adalah pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak yang diakibatkan oleh : luka di otak (absen, tumor, arteriosklerosis), keracunan timah hitam dan pengaruh obat-obat tertentu yang dapat memprodvokasi serangan epilepsi.
Jenis-jenis epilepsi
Grand mal. (tonik-klonik umum)
Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot hebat dengan pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai jeritan, mulut berbusa, mata membeliak dan lain-lain disusul dengan pingsan dan sadar kembali.
Petit mal
Serangannya hanya singkat sekali tanpa disertai kejang. Dalam kasus ini bila serangan berlangsung berturut-turut dengan cepat dapat juga terjadi status epileptikus.
Psikomotor (serangan parsial kompleks)
Kesadaran terganggu hanya sebagian tanpa hilangnya ingatan dengan memperlihat kan prilaku otomatis seperti gerakan menelan atau berjalan dalam lingkaran.
Penggunaan
Tujuan pengobatan pada penderita epilepsi adalah :
· Menghindari kerusakan sel-sel otak
· Mengurangi beban sosial dan psikologi pasien maupun keluarganya.
· Profilaksis / pencegahan sehingga jumlah serangan berkurang
Dewasa ini terapi obat pada pasien eplepsi apapun jenisnya selalu dimulai dengan obat tunggal . Pilihan obat ditentukan dengan melihat tipe epilepsi. Dengan pemberian obat tunggal diperoleh keuntungan sebagai berikut :
· Mudah mengevaluasi hasil pengobatan
· Mudah mengevaluasi kadar obat dalam darah
· Efek samping obat minimal
· Interaksi obat dapat dihindari.
Tetapi dalam kenyataannya ternyata 1/3 kasus yang terjadi tidak dapat dikendalikan dengan obat tunggal, harus dengan obat kombinasi. Pemberian obat anti epilepsi selalu dimulai dengan dosis rendah dinaikkan bertahap sampai epilepsi terkendali. Pemutusan obat secara mendadak harus dihindari terutama untuk golongan barbiturat dan benzodiazepin karena dapat memicu kambuhnya serangan.
Tindakan non medis yang dilakukan pada penderita epilepsi saat ini adalah menghilangkan penyebab penyakit setelah dilakukan operasi otak serta menjauhkan dari segala factor penyebab (stress, alkohol dll.)
Penggolongan
Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hampir semua jenis epilepsi, contoh fenitoin.
Golongan barbiturat, sangat efektif sebagai anti konvulsi, paling sering digunakan karena paling murah terutama digunakan pada serangan grand mal. Biasanya untuk pemakaian lama dikombinasi dengan kofein atau efedrin guna melawan efek hipnotiknya. Tetapi tidak dapat digunakan pada jenis petit mal karena dapat memperburuk kondisi penderita. Contoh fenobarbital dan piramidon
Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif. Digunakan pada jenis grand mal dan psikomotor dengan efektifitas sama dengan fenitoin.
Golongan benzodiazepin, memiliki khasiat anksiolitika, relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv.yang termasuk golongan ini adalah diazepam yang dalam hati akan di biotransformasi menjadi desmetildiazepam yang aktif, klorazepam yaitu derivat klor yang berdaya anti konvulsiv kuat dan klobazepam yaitu derivat 1,5 benzodiazepin yang berkhasiat sebagai anti konvulsiv sekuat diazepam dipasarkan sebagai transquilizer
Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi epilepsi umum tetapi kurang efektif terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi asam valproat didasarkan meningkatnya kadar asam gama amino butirat acid (GABA) di dalam otak.
Obat generik, indikasi, kontra indikasi, efek samping
1. Fenitoin
Indikasi | Semua jenis epilepsi, kecuali petit mal, status epileptikus |
Kontra indikasi | Gangguan hati, hamil, menyusui |
Efek samping | Gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor, insomnia dll |
Sediaan | Phenytoin (generik) kapsul 100 mg, 300 mg |
2. Penobarbital
Indikasi | Semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus |
Kontra indikasi | Depresi pernafasan berat, porfiria |
Efek samping | Mengantuk, Letargi, depresi mental dll |
Sediaan | Phenobarbital (generik) tabl. 30 lmg, 50 mg cairan inj. 100 mg/ml |
3. Karbamazepin
Indikasi | Epilepsi semua jenis kecuali petit mal neuralgia trigeminus |
Kontra indikasi | Gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum tulang |
Efek samping | Mual, muntah, pusing, mengantuk, ataksia, bingung. |
Sediaan | Karbamazepine (generik) tablet 200 mg |
4. Klobazam
Indikasi | Terapi tambahan pada epilepsi penggunaan jangka pendek untuk ansietas |
Kontra indikasi | Depresi pernafasan |
Efek samping | Mengantuk, pandangan kabur, bingung, amnesia ketergantungan kadang-kadang nyeri kepala, vertigo hipotensi |
Sediaan | Clobazam (generik) tablet 10 mg |
5. Diazepam
Indikasi | Status epileptikus, konvulsi akibat keracunan |
Kontra indikasi | Depresi pernafasan |
Efek samping | Mengantuk, pandangan kabur, bingung, ataksia, amnesia, ketergantungan, kadang nyeri kepala, vertigo |
Sediaan | Diazepam (generik) tablet 2 mg. 5 mg |
Spesialite Anti epilepsi
NO | GENERIK | DAGANG | PABRIK |
1 | Fenitoin Natrium/ | Dilantin | Parke Davis |
Difenilhidantoin Natrium | Phenilep | Prafa | |
(Phenytoin Natricum) | |||
2 | Karbamazepin | Tegretol | Novartis |
(Carbamazepinum) | Teril | Merck | |
3 | Klonazepam | Rivotril | Roche |
(Clonazepamum) |